Airlangga Hartarto: Pemerintah Sudah Siapkan Rp 100 T untuk Ketahanan Pangan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 104,2 triliun untuk ketahanan pangan dalam APBN 2023. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat sektor pertanian dan meningkatkan cadangan pangan.

Airlangga menjelaskan bahwa penguatan sektor pertanian akan dilakukan melalui pengembangan budidaya pertanian dan food estate, penguatan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian, subsidi pupuk, subsidi bunga kredit, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non-fisik untuk pertanian, serta dana desa untuk ketahanan pangan dengan alokasi 20% untuk program ketahanan pangan.

“Sedangkan untuk penguatan cadangan pangan, pemerintah akan melakukan alokasi cadangan beras pemerintah dan cadangan stabilitas harga pangan,” ucap Airlangga dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023, Minggu (05/03/2023).

Airlangga juga menjelaskan bahwa alokasi anggaran terbagi ke dalam belanja Kementerian/Lembaga(K/L), non K/L, Transfer ke Daerah, dan Dana Desa (TKD). Rincian anggaran untuk K/L meliputi Kementerian Pertanian sebesar Rp 15,3 triliun, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 6,8 triliun, Kementerian PUPR sebesar Rp 23,9 triliun, dan Badan Pangan Nasional sebesar Rp 100 miliar.

Sedangkan anggaran non K/L terbagi untuk subsidi pupuk sebesar Rp 25,3 triliun, cadangan beras pemerintah sebesar Rp 2,8 triliun, serta cadangan dan stabilisasi harga pangan sebesar Rp 2,6 triliun. Anggaran TKDD terbagi dalam DAK Fisik sebesar Rp 8,6 triliun, DAK non fisik sebesar Rp 300 miliar, dan dana desa sebesar Rp 13,6 triliun.

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah juga akan membangun jalan sebagai bagian dari logistik, dengan alokasi anggaran lebih dari Rp 30 triliun.

Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan khusus akses pembiayaan untuk meningkatkan produksi pertanian. Hal ini dilakukan melalui kebijakan kredit alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi petani atau kelompok tani dengan bunga sebesar 3% dan rentang pinjaman di kisaran Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar.

Airlangga berharap bahwa dengan adanya alokasi anggaran ini, sektor pertanian dan ketahanan pangan dapat terus berkembang dan menghasilkan produk yang berkualitas serta berdampak positif bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Sumber : beritasatu.com