Menko Airlangga dampingi Presiden Jokowi Buka Indonesia International Motor Show 2023

Secara kumulatif, jumlah penjualan kendaraan bermotor R4 tahun 2022 meningkat sebesar 18,14% (yoy).

Ekspor industri otomotif juga semakin tinggi setiap tahunnya. Neraca perdagangan produk otomotif mengalami surplus dalam 6 tahun terakhir kecuali pada tahun 2018. Sampai dengan tahun 2022 surplus sebesar 1,66 milyar USD.

Ikut mendukung pembukaan peluang bagi pelaku industri otomotif Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Joko Widodo membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di Jakarta International Expo Kemayoran, Kamis (16/02).

Pameran otomotif tahunan tersebut diharapkan menjadi peluang besar bagi seluruh pelaku industri otomotif untuk menguatkan bisnisnya dan berkontribusi dalam perekonomian nasional.

Berbeda dari tahun sebelumnya, IIMS tahun ini juga memamerkan kendaraan listrik.

Pemerintah mengapresiasi penyelenggaraan pameran ini yang mengikuti tren dunia yang mengarah pada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Saat ini Pemerintah juga tengah membangun ekosistem besar kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.

Dalam berbagai kesempatan, Menko Airlangga menekankan bahwa Pemerintah tengah mendorong pengembangan ekosistem EV.

Secara regulasi, telah diterbitkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB)/BEV untuk Transportasi Jalan serta mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan dan pengembangan ekosistem industri KBL-BB melalui Peta Jalan Industri Otomotif Nasional dan Peta Jalan Pengembangan Industri KBL-BB.

Beberapa waktu lalu Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa adanya mobil EV diharapkan dapat menciptakan net zero emission.

Dengan semakin banyak kota-kota yang menggunakan EV, tingkat pencemaran lingkungannya semakin menurun.

Pemerintah juga mengarahkan industri otomotif Indonesia menjadi pemain global dan ekspor hub termasuk dalam kendaraan elektrik yang ramah lingkungan.

Hal tersebut dilakukan untuk menangkap peluang industri EV, karena berdasarkan data dari Bloomberg, potensi permintaan EV di dunia diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga tahun 2040.

Sumber : golkarindonesia.com