Memasuki usia 60 tahun pada 20 Oktober 2024 mendatang, Partai Golkar masih berdiri tegak mempertahankan kesuksesan pada setiap agenda politik bangsa ini. Kesuksesan Partai Golkar ini tak lepas dari sistem politik yang telah mengakar dari tingkatan elit hingga akar rumputnya.
Dalam perjalanannya selama kurang lebih 60 tahun berkiprah, Partai Golkar juga memiliki karakteristiknya tersendiri. Karakteristik ini yang mampu membawa kebesaran dan kejayaan Partai Golkar dewasa ini. Salah satu karakteristik yang menonjol dari Partai Golkar adalah kemampuan mengakomodir berbagai lapisan masyarakat dan kekuatan sektoral dalam mesin politiknya.
Oleh karena itu, tokoh senior Partai Golkar, Robinson Napitupulu mendorong agar karakteristik ini dipertahankan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia dalam menyusun komposisi kepengurusan. Menurutnya, corong kaderisasi Partai Golkar melalui unsur Trikarya wajib dipenuhi oleh Bahlil Lahadalia dalam susunan kepengurusan DPP Partai Golkar.
“Aspirasi dan dorongan dari kader-kader Golkar yang berasal dari unsur unsur Trikarya (organisasi pendiri partai) harus menjadi prioritas utama untuk beliau Pak Ketum Bahlil dapat mengkonsolidasikan Partai Golkar,” ungkap Robinson dalam siaran persnya, kepada redaksi Golkarpedia, Senin (23/09).
“Robinson juga menuturkan posisi Pak Bahlil sebagai Menteri di Pemerintahan Kabinet Jokowi sekaligus Ketua Umum Golkar tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian, sosialisasi mengenai kinerja dan pencapaian Pak Bahlil sebagai seorang menteri yang diberi tanggung jawab untuk menangani urusan energi dan sumber daya mineral adalah sebuah keniscayaan.
”Pada bulan depan mendatang, ketika dilaksanakan pemilihan kader kader terbaik Partai Golkar, saat itu menjadi momentum bagi Partai Golkar untuk memilih para kader terbaik dari unsur Tri Karya yaitu MKGR, KOSGORO 1957 dan SOKSI agar menempatkan kader-kader terbaiknya di dalam kepengurusan,” sambung Robinson.
Keberadaan kader-kader dari unsur Tri Karya penting adanya menilik dari kesejarahan Partai Golkar. Organisasi pendiri memiliki peran sebagai kawah candradimuka pengkaderan Partai Golkar, sudah sepatutnya Ketua Umum, Bahlil Lahadalia turut memperhatikan faktor tersebut.
“Sejak Sekber Golkar didirikan 20 Oktober 1964 oleh ke-3 ormas tersebut yang awalnya Hasta Karya dan kemudian menjadi Tri Karya memiliki peran penting dalam perkembangan serta kiprah politik Partai Golkar. Hal ini merupakan komitmen yang tidak tersurat tapi tersirat. Sudah menjadi tradisi dan berlaku sepanjang masa wajib dilakukan,” tegas Robinson.
Tak hanya itu, Robinson Napitupulu juga mengingatkan agar Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia memperhatikan probabilitas kader dalam struktur kepengurusan. Termasuk mengakomodir para senior sebagai bagian dari kaderisasi serta pembinaan generasi muda Partai Golkar yang masuk dalam kepengurusan DPP.
Sumber: golkarpedia.com