Kader muda Golkar untuk bersama membangun Indonesia dan menjauhi skenario terburuk. Yakni, situasi negara yang terjebak sebagai negara berpenghasilan menengah.
Begitu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Opening Ceremony Executive Education Program for Young Political Leaders Batch 14 dan Dialog Publik bertajuk “Perubahan Iklim, El Nino dan Ketahanan Nasional” di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Senin (30/10).
Dipaparkan Airlangga Hartarto, kunci agar skenario terburuk itu tidak terjadi, adalah generasi muda yang harus aktif dalam berlatih dalam meningkatkan kapasitas diri.
“Pertumbuhan di bawah 5 persen, lebih banyak orang berpenghasilan rendah daripada tinggi sehingga bonus demografi itu menjadi beban negara,” kata Airlangga.
Lanjut Ketua Umum Partai Golkar itu, kapasitas kepemimpinan adalah kunci utama. Tetapi, kepemimpinan tanpa skill dan pengetahuan tidak akan berarti apa-apa.
“Leadership tanpa pengetahuan bisa jadi leadership yang tidak solid. Kita butuh leadership yang solid, leadership yang inklusif seperti Golkar Institute yang inklusif untuk semuanya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Penguru Golkar Institute Ace Hasan Syadzily dalam sambutannya menyampaikan, meski dalam situasi tensi politik yang tinggi, Golkar Institute tetap konsisten dengan Pendidikan politik.
“Di Tengah hiruk pikuk politik, Golkar Institute masih konsisten dengan kegiatan pendidikan politik,” tandasnya.
Sumber : rmol.id