Dukungan Golkar dan PAN Untuk Prabowo Tanda Kedaulatan Partai

Dukungan Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Prabowo Subianto menjadi bukti kedaulatan parpol dalam menentukan koalisi Pilpres 2024.

Prabowo dan koalisinya tidak pernah mencoba untuk mengeroyok atau mengintimidasi padpol atau koalisi yang lain. Bergabungnya empat besar parpol di KKIR murni hasil dari konsolidasi karena adanya kesamaan visi dan misi.

“Jadi, potensi parpol lain merapat ke Prabowo itu istilahnya similarity atraction jadi makin adanya karateristik yang sama maka makin kuat koalisinya,” kata Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara kepada wartawan, Senin (21/8).

Igor menilai pernyataan soal dikeroyok kurang tepat dan cenderung menunjukan adanya kendala di internal PDIP itu sendiri. Bahkan, Igor menilai adanya kesalahan pada diri Ganjar Pranowoselaku capres yang diusung partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

Igor mengatakan PDIP sebagai partai penguasa jangan terus-menerus mencari kesalahan koalisi lain hanya untuk menutupi ketidakmampuan capres yang diusung. Dia menyebut PDIP seharusnya mengubah cara komunikasi politiknya menjadi lebih strategis dan lebih visioner.

“Tidak pantas mengatakan PDIP dikeroyok KKIR, itu menunjukan adanya kendala di internal PDIP atau di capres yang dia usung yakni Ganjar Pranowo,” ujarnya.

Menurut Igor, koalisi besar KKIR sangat memenuhi syarat dan bukanlah sebuah pelanggaran dalam bentuk pengeroyokan.

KKIR terbentuk atas dasar kesepakatan bersama untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang. Hal ini memperlihatkan sehatnya demokrasi yang ada di Indonesia dengan berbagai kelompok mengusung pemimpin yang dikehendaki untuk ke depannya.

“Jadi bisa dibilang sangat sehat, karena memang sesuai aturan undang-undang bahwa untuk mengusung capres dan cawapres itu ranahnya parpol dan koalisinya. Jadi sangat sehat,” pungkas Igor.

Sumber : jpnn.com