Soal Koalisi Pilpres 2024, Golkar Masih Wait and See

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng menegaskan bahwa pihaknya masih dalam posisi wait and see terkait arah koalisi untuk Pilpres 2024. Menurut Mekeng, yang penting adalah Golkar tidak ketinggalan dalam kereta koalisi dan juga tidak terlalu terburu-buru.

“Dalam pandangan saya, nanti tinggal dilihat bagaimana dengan calon-calon lainnya. Jangan sampai Golkar ketinggalan kereta. Itu yang penting. Para pihak lain juga mengatakan akan mengumumkan, tetapi hingga saat ini belum dilakukan. Mari kita tunggu mereka mengumumkan terlebih dahulu, baru menentukan arah koalisi,” ujar Mekeng saat dihubungi Beritasatu.com, Selasa (25/7/2023).

Mekeng menyatakan menghormati rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar yang meminta Airlangga segera memutuskan arah koalisi hingga Agustus 2023. Namun, dia menegaskan bahwa rekomendasi tersebut tidak mengikat bagi Airlangga.

“Rekomendasi itu bisa saja diajukan, tapi belum tentu akan ditindaklanjuti. Keputusan tersebut bergantung pada DPP (Dewan Pimpinan Pusat) yang akan membahasnya,” tegas Mekeng.

Lebih lanjut, Mekeng menegaskan bahwa Golkar akan berkoalisi dengan partai politik yang mendukung calon cawapres yang memiliki potensi besar untuk menang. Sebab, Golkar adalah partai yang mendukung pemerintah.

“Golkar akan menunggu dan melihat partai mana yang akan mengusung calon cawapres dengan potensi besar untuk menang. Golkar adalah partai pendukung pemerintah dan akan bergabung dengan partai yang memiliki peluang besar untuk menang. Itu adalah prinsip kami,” jelas Mekeng.

Mekeng juga menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN, masih tetap ada. KIB belum pernah dibubarkan meskipun PPP telah bergabung dengan koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024, dan PAN berpotensi bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang merupakan bentukan dari Gerindra dan PKB.

“Koalisi Indonesia Bersatu masih tetap ada. Keputusan masing-masing partai akan ditentukan nanti. KIB masih eksis dan tidak pernah dibubarkan. Sekalipun semua partai mendukung Ganjar, KIB tetap akan ada,” tutup Mekeng.

Sumber : beritasatu.com