Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara soal posisi Partai Golkar di Pemilu 2024. Meski sudah mendeklarasikan koalisi bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golkar kini tampak sendirian.
Dalam acara Rosi, Luhut blak-blakan mengkritik strategi yang diambil Golkar. Padahal, partai yang diketuai Airlangga Hartarto itu merupakan partai nomor 2 pada Pemilu 2019 dengan meraih 85 kursi.
“Ini partai nomor 2 loh. Kita jadi seperti jual diri ke mana-mana. Mau kiri, kiri, mau kanan, kanan. Selesai kan,” tegas Luhut, dikutip Selasa (25/7/2023).
“Strateginya harus jelas. Jangan semua mau, akhirnya satu pun nggak dapet. Korbannya? Partainya,” kata Luhut melanjutkan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu meminta Golkar jelas menentukan target. Kalaupun tidak bisa mendapat posisi capres atau cawapres, partai yang memiliki lambang pohon beringin itu bisa mengejar pada kursi legislatif.
“Saya tidak mau partai ini tambah jelek. Menurut saya, harus jernih melihat ini. Mau ke mana Golkar ini? Golkar harus punya sikap. Kalau kita tidak bisa capres, cawapres, kan masiha ada yang lain: legislatif. Legislatif kan menentukan sekali,” tegasnya.
Sebagaiman diketahui, PAN kini sedang sibuk bersama Erick Thohir dengan menawarkan Menteri BUMN tersebut sebagai cawapres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
Sementara itu, PPP sudah mendukung bacapres PDIP, Ganjar Pranowo. PPP pun punya nama Sandiaga Uno sebagai cawapres yang diusulkan.
Sumber : wartaekonomi.co.id