Elite Golkar Kritik Tokoh Senior Desak Gelar Munaslub: Mengada-ada

Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menegaskan desakan para senior Partai Golkar untuk segera menggelar forum musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) mengganti posisi Airlangga dari kursi ketua umum keliru dan mengada-ada.
“Sehingga kalau ada oknum beberapa orang kader, ya itu adalah yang sangat keliru,” kata Lamhot kepada CNNIndonesia.com, Rabu (12/7).

Lamhot mengklaim kondisi di internal Golkar mulai dari struktur di tingkat bawah hingga tingkat pusat kini kondusif dan solid. Baginya, semua kader-kader Golkar tetap satu di bawah kepemimpinan Airlangga.
Ia juga membantah Munaslub bisa digelar dengan alasan elektabilitas Golkar dan Airlangga terbilang minim di lembaga survei. Baginya, Munaslub baru bisa digelar bila dalam kondisi-kondisi mendesak.
“Karena di dalam AD/ART Golkar jelas Munaslub. Ya misalnya ada masalah hukum, berhalangan tetap dan undur diri. Enggak ada karena elektabilitas harus Munaslub. Jadi mereka itu mengada-ada,” kata dia.

Lamhot juga menjawab kabar Airlangga yang tak kunjung mendeklarasikan diri sebagai capres jadi pintu masuk untuk menggelar Munaslub. Baginya, semua kandidat capres maupun koalisi parpol yang terbentuk saat ini masih dinamis untuk berubah.

“Kecuali semua partai sudah dan tinggal Golkar [belum deklarasi], nah baru. Ini kan belum ada,” kata Lamhot.

Baru-baru ini beberapa tokoh senior Golkar mendesak supaya pengurus menggelar Munaslub untuk mengganti Airlangga.

Salah satunya datang dari Lawrence TP Siburian. Ia beralasan ada beberapa alasan Munaslub dapat digelar mengganti Airlangga. Salah satunya karena elektabilitas Partai Golkar di bawah Airlangga menurut lembaga survei mengalami tren penurunan tajam.

“Berdasarkan mekanisme organisasi Partai Golkar sesuai dengan AD/ART, maka Munaslub Partai Golkar harus dilakukan guna mengganti ketua umum DPP Partai Golkar dalam rangka memulihkan marwah, martabat, harga diri dan jati diri Partai Golkar sebagai partai utama di tanah air,” kata Lawrence di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.
Sementara politikus senior Golkar Yorrys Raweyai menilai Munaslub dapat digelar sebagai momentum mengevaluasi kerja Airlangga. Baginya, Airlangga tak cukup mampu mendongkrak Partai Golkar.

Yorrys juga menilai Munaslub lebih bermanfaat ketimbang mempertahankan kepemimpinan Airlangga. Dia khawatir pembiaran kondisi sekarang justru bakal terus membuat Golkar terpuruk.

“Selain tidak haram, munaslub juga memungkinkan untuk melahirkan solusi-solusi strategis jangka pendek yang boleh jadi sulit lahir dalam situasi kepemimpinan Airlangga,” kata Yorrys dalam keterangannya, Rabu.

Sumber : cnnindonesia.com