Sikap Partai Golkar yang bakal diumumkan sebelum 17 Agustus 2023 menuai spekulasi politik. Sebab, Golkar yang hingga kini masih berkoalisi dengan PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih mengupayakan terbentuknya Koalisi Besar.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago memprediksi bahwa partai yang dipimpin Airlangga Hartarto akan membentuk poros baru pada Pilpres 2024. Sehingga, masih terbuka kemungkinan Golkar akan menggandeng partai-partai lain untuk membentuk koalisi.
“Sebagai partai besar, punya peluang untuk Airlangga maupun Golkar membuat poros baru dengan menawarkan cawapres ke partai hal lain. Ini punya kemungkinan untuk dibentuk,” kata Arifki, Kamis, 6 Juli 2023.
Kendati begitu, lanjut Arifki, Airlangga pun diyakini sudah mempertimbangkan peluang bergabung dengan poros bakal capres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto maupun poros bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo, sebagai bakal cawapres.
“Tapi tentu dia (Golkar) akan membuat narasi berbeda ketika misalnya tidak ada ketentuan yang menguntungkan bagi Golkar maupun Airlangga menjadi cawapres, apalagi pertarungan untuk menjadi cawapresnya Ganjar maupun Prabowo juga masih sengit,” kata Arifki. Karena itu, Arifki menyebut Golkar akan lebih berpeluang membentuk poros baru saat mengumumkan sikap politiknya sebelum 17 Agustus 2023.
“Maka masih wajar karena sebagai partai besar punya peluang untuk Airlangga maupun Golkar untuk membuat poros baru,” ujarnya.
Sumber : viva.co.id