Peran ketua umum dari sebuah partai politik sangatlah sentral. Ketua Umum Partai Politik merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam sebuah lembaga kepartaian. Keputusan yang dimaksud bisa berupa langkah politik partai dalam jangka pendek, menengah maupun panjang. Tetapi tidak semua keputusan strategis partai bisa diambil secara sepihak oleh ketua umum.
Pada masing-masing partai di Indonesia, ada mekanisme organisasi tersendiri untuk mengambil keputusan. Di Partai Golkar misalnya, keputusan tertinggi berada di forum Munas atau Munaslub. Ketua Umum Partai Golkar hanya menjalankan keputusan Munas yang telah dirumuskan oleh pemilik suara. Kecuali jika dalam keputusan Munas ada kalimat keputusan akan diserahkan kepada ketua umum.
Berbeda dengan Partai Golkar, PDIP juga memiliki mekanisme organisasi tersendiri. PDIP biasanya menggunakan forum Kongres atau Rakernas (Rapat Kerja Nasional) untuk membuahkan keputusan strategis, seperti memutuskan siapa Calon Presiden (Capres) yang akan diusung partai untuk Pemilu periode berikutnya.
Kebetulan pada Rakernas di tahun 2021, PDIP memutuskan menyerahkan sepenuhnya keputusan Capres pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hingga tidak ada lagi forum yang bisa merumuskan siapa Capres PDIP, kecuali diri Ketua Umum PDIP sendiri.
Berbicara faktor ketua umum yang sangat sentral bagi sebuah partai politik, maka penting pula menilik keberadaan mereka berdasarkan popularitas. Karena kami meyakini, popularitas ketua umum partai penting keberadaannya karena mereka adalah simbol partai itu sendiri. Untuk ukuran popularitas yang kami gunakan adalah berdasarkan kuantitas pemberitaan.
Alasan kuantitas pemberitaan menjadi indikator popularitas menurut kami cukup relevan. Sebab semakin banyak pemberitaan yang dimunculkan pada periode tertentu akan membuat figur ketua umum partai makin dibicarakan oleh publik. Hasilnya publik pun akan semakin mengenal sosoknya.
Untuk periode April 2023, kami melakukan olah data secara berurutan terhadap para ketua umum partai parlemen. Hasilnya nama Prabowo Subianto kembali menjadi figur ketua umum partai terpopuler untuk April 2023. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut memiliki pemberitaan sebanyak 13.605 berita. Pemberitaan itu berimplikasi memunculkan reach sebesar 126,9 juta juta jangkauan.
Sentimen pemberitaan terhadap Prabowo Subianto pada April 2023 didominasi oleh tone positif. Kami menemukan ada 84,1% sentimen positif dan hanya 15,9% yang memiliki sentimen negatif. Tone pemberitaan ini bisa berupa reaksi publik, judul berita maupun sifat dari konten berita.
Untuk Prabowo Subianto, pemberitaan terkait dengan dirinya didominasi oleh hasil survey seperti SMRC, LSI dan lembaga lainnya yang menempatkan nama Prabowo Subianto bersaing ketat dengan Ganjar Pranowo sebagai figur Capres elektabilitas tertinggi. Kemudian pemberitaan mengenai potensi terbentuknya koalisi besar yang akan mencapreskan Prabowo Subianto juga jadi headline di berbagai media.
Ada pula kegiatan Prabowo Subianto sebagai Menhan RI di Hannover, Jerman mendampingi Presiden Joko Widodo. Kabar mengenai anak-anak Ahmad Dhani, Al dan El yang gabung Partai Gerindra juga mendapat perhatian dari berbagai media nasional. Kemudian pertemuan Prabowo dengan petinggi Partai Golkar pasca Idul Fitri, seperti Aburizal Bakrie dan Airlangga Hartarto juga masuk dalam pemberitaan terfavorit.
Mengisi tempat kedua ada nama Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Untuk April 2023, Megawati Soekarnoputri mendapatkan 7.514 pemberitaan. Pemberitaan Megawati Soekarnoputri berimplikasi memunculkan reach sebesar 69,5 juta jangkauan. Sentimen publik dan sifat pemberitaan terkait Megawati Soekarnoputri cukup baik. Capaiannya adalah 72,1% penyebutan positif dan 27,9% negatif.
Pemberitaan mengenai Megawati Soekarnoputri pada April 2023 didorong oleh pengumuman Ganjar Pranowo yang menjadi Capres PDIP sehari sebelum Idul Fitri. Pemberitaan ini menjadi yang paling dominan dan besar bagi keyword Megawati Soekarnoputri.
Selanjutnya ada pula pemberitaan yang masih memiliki keterkaitan dengan pencapresan Ganjar Pranowo yakni spekulasi mengenai kemungkinan partai yang akan bergabung dan ikut mengusung Gubernur Jawa Tengah tersebut sebagai Capres. Selain itu, ada pula pemberitaan tentang spekulasi koalisi yang bakal dirumuskan Megawati Soekarnoputri di Pemilu Presiden 2024.
Di posisi ketiga, ada nama Airlangga Hartarto. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI yang kini menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pada April 2023 suami dari Yanti K. Isfandiary memiliki jumlah pemberitaan sebanyak 7.132 berita. Reach yang dimunculkan oleh pemberitaan mengenai Airlangga Hartarto adalah sebanyak 65,1 juta jangkauan.
Airlangga Hartarto pada April 2023 mendapat dominasi reaksi positif dari publik maupun konten pemberitaan. Untuk April 2023, Airlangga Hartarto mendapat tone 88,9% positif dan 11,1% negatif.
Pemberitaan mengenai Airlangga Hartarto didominasi oleh kabar hingar bingar rencana pembentukan koalisi besar bersama PKB dan Partai Gerindra. Spekulasi Airlangga Hartarto menjadi Cawapres Prabowo Subianto dari koalisi besar juga menjadi perhatian publik. Lalu ada pula penempatan nama Prabowo dan Airlangga Hartarto yang unggul dalam simulasi Capres-Cawapres LSI ketika dihadapkan dengan kompetitor manapun.
Airlangga Hartarto juga seringkali disebutkan dalam pemberitaan mengenai masa depan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyusul dukungan yang dilontarkan PPP untuk Ganjar Pranowo tanpa melibatkan KIB. Sisanya adalah pemberitaan mengenai kinerja Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian RI.
Posisi keempat diisi oleh nama Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP PKB dengan jumlah pemberitaan sebesar 4.107 berita sepanjang April 2023. Pria yang biasa disapa Cak Imin ini juga memiliki amplifikasi yang besar, yakni sebesar 41,5 juta jangkauan. Untuk April 2023, penyebutan mengenai Muhaimin Iskandar didominasi oleh sentimen positif sebesar 73,6%, sedangkan tone negatif hanya sebesar 26,4%.
Pemberitaan tentang Muhaimin Iskandar banyak menyoroti soal wacana pembentukan koalisi besar menyusul pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Kemudian ada pula berita tentang, Muhaimin Iskandar yang dirasa cocok berpasangan dengan Ganjar Pranowo serta pemberitaan lainnya.
Di posisi kelima ada nama Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan dengan 4.540 pemberitaan sepanjang April 2023. Berita mengenai Zulhas menghasilkan reach sebesar 38,4 juta jangkauan. Sentimen yang dihasilkan oleh Zulhas pun terbilang cukup baik, yakni sebesar 83,1% positif dan 16,9% negatif.
Pemberitaan mengenai Zulhas didominasi oleh kabar spekulasi bergabungnya PAN mengikuti jejak PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres. Lalu berita mengenai berkumpulnya petinggi KIB termasuk Zulhas di dalamnya untuk membahas keberlanjutan koalisi ini ke depannya. Selain itu, kinerja Zulhas sebagai Menteri Perdagangan terutama dalam mengatasi permasalahan minyak goreng menjadi sasaran pemberitaan media.
Demikianlah 5 Ketua Umum partai politik terpopuler periode April 2023. Kami hanya mengambil lima besar. Sementara untuk ketua umum partai politik lain berada di bawah kelima sosok di atas. Butuh lebih banyak amplifikasi media lagi bagi ketua umum partai lain agar masuk dalam daftar terpopuler.
Daftar ini pun bisa berubah pada setiap bulannya, tergantung bagaimana capaian pemberitaan atau penyebutan yang dilakukan masing-masing figur ketua umum partai politik.
5 Ketua Umum Partai Politik Terpopuler Berdasar Kuantitas Pemberitaan Periode April 2023
- Prabowo Subianto
Ketua Umum DPP Partai Gerindra
Total: 13.605 Pemberitaan
Reach: 126,9 juta jangkauan
Tone: 84,1% positif, 15,9% negatif - Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum DPP PDIP
Total: 7.514 Pemberitaan
Reach: 69,5 juta jangkauan
Tone: 72,1% positif, 27,9% negatif - Airlangga Hartarto
Ketua Umum DPP Partai Golkar
Total: 7.132 Pemberitaan
Reach: 65,1 juta jangkauan
Tone: 88,9% positif, 11,1% negatif - Muhaimin Iskandar
Ketua Umum DPP PKB
Total: 4.107 Pemberitaan
Reach: 41,5 juta jangkauan
Tone: 73,6% positif, 26,4% negatif - Zulkifli Hasan
Ketua Umum DPP PAN
Total: 4.540 Pemberitaan
Reach: 38,4 juta jangkauan
Tone: 83,1% positif, 16,9% negatif
Sumber : golkarpedia.com