Panel Survei Indonesia (PSI) kembali menggelar survei soal persepsi masyarakat terhadap tingkat kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di era pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Hasil survei PSI Periode 21 Februari – 3 Maret 2023 tersebut menunjukkan, persepsi masyarakat terhadap tingkat kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di era pemerintahan Jokowi saat ini sangat bisa dipercaya.
Di mana sebanyak 82,8 persen responden berpersepsi penegakan hukum oleh institusi hukum di era Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sangat dipercaya oleh masyarakat untuk memberikan rasa keadilan bagi pencari keadilan.
Sementara, sebanyak 12,6 persen responden menilai kategori buruk dan sangat buruk serta 4,6 persen responden tidak menjawab.
Direktur Eksekutif PSI, Ahmad Loksukon akui, kepuasan masyarakat terhadap kinerja pengelolaan ekonomi pada pemerintahan Jokowi sebagian besar masyarakat dalam survei ini juga merasa puas, dengan pulihnya perekonomian nasional.
Dimana sebanyak 82,8 persen responden menyatakan puas, 17,2 menyatakan tidak puas dan tidak memberikan jawaban.
“Soal dinamika politik nasional persepsi masyarakat dan preferensi masyarakat, di dalam survei ini ditemukan harapan dan keinginan masyarakat tentang sosok penerus Presiden Jokowi.
“Di mana sebanyak 64,3 persen inginkan sosok penerus Jokowi tersebut cakap dan sudah teruji dalam menghadapi krisis ekonomi dan mampu mengelola serta berpihak perekonomian masyarakat,” ungkap Direktur Eksekutif PSI, Ahmad Loksukon dalam siaran persnya, Senin (6/3/2023).
Sementara sebanyak 35,7 persen menginginkan sosok yang mampu dan teruji selain bidang perekonomian.
Misalnya memiliki jaringan politik yang kuat, memiliki pengalaman di dunia diplomatik internasional.
Dia mengakui, dari tokoh tokoh yang dianggap punya kemampuan dan teruji dalam hal pengelolaan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara nasional, nama Airlangga Hartarto paling banyak disebut oleh 69,3 persen responden.
Lalu disusul oleh Sri Mulyani yang dinilai oleh 59,6 persen responden.
Kemudian nama Prabowo disebut oleh 57,7 persen responden dinilai mampu mengelola perekonomian masyarakat.
Ada juga nama Puan Maharani disebut 17,3 persen responden.
Sedangkan Ganjar Pranowo hanya dinilai mampu kelola perekonomian masyarakat secara nasional hanya 10,9 persen responden.
Sementara Anies Baswedan dinilai oleh 7,8 persen, dan tokoh lainnya hanya disebut mampu kelola perekonomian nasional dibawah 7 persen suara responden.
Hasil survei tersebut juga menunjukan tingkat penilaian, kesukaan serta keterpilihan tokoh tokoh jika pemilihan presiden digelar hari ini, dengan didasarkan pada harapan dan keinginan masyarakat tentang sosok penerus pemerintahan Jokowi.
Maka sebanyak 29,6 persen responden menilai dan meyukai serta memilih Airlangga Hartarto sebagai pengganti dan penerus Jokowi.
Kemudian diurutan kedua ada nama Prabowo Subianto yang dinilai, disukai dan dipilih oleh 20,9 persen responden.
Ganjar Pranowo disuka dinilai dan dipilih oleh 12,2 persen, Anies Baswedan 8,2 persen, Erick Thohir 3,4 persen, Sandiaga 3,3 persen Puan Maharani 3,1 persen, Agus Harimurti 2,7 persen, dan Muhaimin Iskandar 1,7 persen
Sementara itu, yang tidak memilih sebanyak 13,9 persen serta 7 tokoh lainnya yang tersisir dalam survei ini hanya dibawah 1 persen tingkat keterpilihan nya jika pilpres digelar hari ini
Dalam survei ini juga terpotret persepsi dan penilaian masyarakat tentang loyalitas dan dukungan partai politik yang memiliki kursi di DPR RI kepada Jokowi.
Di mana hasil survei temukan 88,4 persen responden menilai dan persepsikan Partai Golkar terloyal dan mendukung pemerintahan Jokowi.
Kemudian diurutan kedua PDI Perjuangan dinilai oleh 79,7 persen sebagai parpol yang loyal dan mendukung pemerintahan Jokowi.
Lalu, PKB 70,7 persen, Partai Gerindra 56,7, PPP 50,7 persen, Nasdem 20,4 persen, dan PAN, PKS dan Demokrat tingkat loyalitasnya terhadap pemerintahan Jokowi hanya dinilai tidak lebih 10 persen responden.
Lebih lanjut, ia akui terkait persepsi dan penilaian yang berimbas pada pilihan masyarakat terhadap parpol, jika diminta untuk memilih parpol mana yang akan dipilih jika pileg digelar hari ini.
Maka pilihan tertinggi pada Partai Golkar yang dipilih oleh sebanyak 20,4 persen.
Kemudian urutan kedua PDI Perjuangan yang dipilih oleh sebanyak 17,8 persen.
Disusul Gerindra 14,7 persen, Demokrat 7,6 persen, PKS 6,7 persen, Nasdem 6,3 persen, PKB 5,1 persen, Perindo 4,2 persen, PPP 3,2 persen, PAN 2,1 persen, dan parpol lainnya tingkat keterpilihannya jika digabung hanya 3,8 persenpersen.
Sementara untuk yang tidak memilih sebanyak 8,1 persen.
Dalam penelitian ini penarikan sample dilakukan dengan metode multistage random sampling dan melibatkan 1.888 responden yang tersebar di 440 kabupaten/Kota di Indonesia pada 21 Februari-3 Maret 2023.
Kriteria responden yakni warga berumur 17 tahun atau sudah menikah.
Sementara itu, margin of error survei ini kurang lebih 2,26 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UNTIRTA, M Dian Hikmawan menilai survei-survei PSI terkait kinerja Ketua Umum Partai Golkar atau Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang unggul dalam survei PSI ini, jadi bukti Airlangga Hartarto berhasil dalam memperkuat perekonomian saat covid-19 melanda Indonesia.
“Survei PSI sebagai bukti Airlangga Hartarto telah bekerja sebagai Menko Perekonomian dalam menghadapi Covid-19,” kata Dian Hikmawan.
Kata Dian Hikmawan mengungkap, Ketua Umum Partai Golkar itu menjadi unggul di hasil survei PSI, dipilih masyarakat karena ingin Airlangga Hartarto jadi Presiden 2024.
“Airlangga Hartarto unggul di hasil survei PSI, karena masyarakat ingin Ketum Golkar itu menjadi Presiden 2024,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan elektabilitas Airlangga Hartarto terus naik dikarenakan bukti kinerja yang nyata dalam perekonomian dalam membantu Presiden Jokowi.
“Naiknya Elektabilitas Airlangga Hartarto karena kerja nyata dalam mengatasi perekonomian dalam membantu Presiden Jokowi” tutup dia.
Sumber : wartakota.tribunnews.com