Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan duka mendalam untuk seluruh korban terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Ia berharap seluruh korban meninggal diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Secara khusus, Airlangga meminta kader dan pengurus DPD Golkar Jakarta Utara (Jakut) membantu dan melayani korban terdampak yang mengungsi di kantor DPD. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta DKI Jakarta, ada sebanyak 90 kepala keluarga (KK) atau 366 orang warga yang mengungsi di kantor DPD Golkar Jakut.
“Saya minta kader dan pengurus Golkar membantu dan melayani dengan baik seluruh pengungsi. Kader Golkar harus mampu menunjukkan kepedulian dan empatinya untuk seluruh warga yang terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang,” ujar Airlangga dalam keterangan, Sabtu (4/3/2023).
Seluruh warga mendapatkan bantuan dan layanan dengan sebaik-baiknya di rumah Golkar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, kader di seluruh wilayah DKI Jakarta juga bisa bergotong-royong membantu Golkar wilayah Jakarta Utara untuk melayani warga yang mengungsi. Ia meminta ada koordinasi agar seluruh warga mendapatkan bantuan dan layanan dengan sebaik-baiknya di rumah Golkar.
“Kantor Golkar sangat terbuka untuk siapapun. Saya minta kader dan pengurus Golkar seluruh DKI Jakarta bergotong-royong melayani masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
Ketum Golkar memastikan, bantuan kepada korban terdampak harus disegerakan sesuai kebutuhan paling mendesak saat ini. Airlangga juga berharap, program Yellow Clinic Partai Golkar diterjunkan untuk membantu kesehatan para korban terdampak.
Diketahui, BPBD DKI Jakarta mencatat ada sejumlah titik pengungsian akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakut. Di kantor DPD Golkar Jakut, para pengungsi berada di gedung maupun masjid milik DPD Golkar, sebanyak 366 jiwa.
Selain itu, pengungsi juga tersebar di sejumlah titik, antara lain 4 keluarga atau 13 jiwa di SDIT Gema Insani, 26 KK atau 106 warga di Kantor PMI Jakarta Utara, dan RPTRA Rasella dengan 223 orang pengungsi.
Sumber : golkarindonesia.com