Airlangga Sebut 2024 Momentum RI Lepas Middle Income Trap

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, tahun 2024 menjadi salah satu momentum krusial untuk memanfaatkan bonus demografi. Pada tahun 2024 juga menjadi salah satu momentum untuk Indonesia keluar dari jebakan perangkap menengah (middle income trap).

“Tahun 2024 ini adalah tahun krusial terkait bonus demografi dan dalam program untuk lepas dari middle income trap,” ucap Airlangga dalam konferensi pers usai Rapat Terbatas tentang Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2024, Senin (20/2/2023).

Airlangga mengatakan, tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan KEM PPKF 2024 adalah mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pemerintah akan mengambil langkah antisipatif agar resiliensi pertumbuhan ekonomi terjaga. Hal tersebut dilakukan melalui implementasi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) Cipta Kerja, Undang Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, Undang Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, serta Undang Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Pertumbuhan konsumsi dan investasi menjadi penting dan tahun 2024 ini adalah tahun krusial terkait bonus demografi dan untuk lepas dari middle income trap,” tandas Airlangga.

Upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi 2024 juga dilakukan melalui transformasi dalam bentuk hilirisasi komoditas Sumber Daya Alam (SDA), transisi energi, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dari sisi industri Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan agar pemerintah bisa memberikan insentif fiskal terhadap sektor otomotif sehingga bisa meningkatkan daya saing.

Adanya insentif ini pemerintah bisa mendorong pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle). Upaya pengembangan rantai pasok dalam industri tidak hanya berhenti di tembaga, katoda, dan prekursor saja, namun hingga secara menyeluruh terhadap ekosistem otomotif.

“Presiden Jokowi memberikan arahan agar mempersiapkan (industri kendaraan listrik) yang bisa bersaing dengan negara lain seperti Thailand, agar industri kendaraan listrik nya i pindah ke Indonesia,” tandas Airlangga.

Sumber : beritasatu.com