Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan bahwa pemerintah saat ini terus melakukan perbaikan infrastruktur, terutama dalam hal infrastruktur distribusi listrik bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor di Sumatera.
Hal tersebut disanpaikan Menteri Bahlil saat meninjau langsung Lokasi Bencana di Kabupaten Bireun, Aceh, (2/12/25).
“Saya melaporkan bahwa saat ini saya di daerah yang tidak dapat diakses dengan kendaraan darat, kami tadi pakai Heli. Kami mengecek ada sekitar enam tower yang rubuh akibat banjir. Enam tower ini sangat vital sekali, karena menghubungkan antara Arun, Bireun, dan Banda Aceh. Ini kurang lebih sekitar 500 ribu sampai 600 ribu pelanggan”. Kata Menteri Bahlil saat duwawancarai secara langsung oleh tvOne, (2/12/25).
“Tower-tower ini rubuh semua, ini saya didampingi oleh PLN sama Dirjen Gatrik, ini rubuh semua kaya begini, ada sekitar enam, jadi kalau ini ga bisa kita bangun, maka kita akan kesulitan untuk menerangi yang 600 ribu rumah tangga”, imbuhnya.
Oleh karena itu, Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa saat ini, pihaknya tengah melakukan pemasangan tower sementara untuk memastikan pasokan listrik dapat kembali diakses oleh masyarakat terdampak.
Menteri Bahlil mengungkap bahwa ada kendala utama dalam proses pembangunan tower-tower tersebut, dimana akses pengangkutan logistik yang dinilai sulit untuk mencapai lokasi dikarenakan jalan penghubung darat yang masih terputus.
Kendati demikian, Menteri Bahlil mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk selambat-lambatnya sabtu ini, akses listrik akan kembali beroperasi untuk melayani masyarakat di Kabupaten Bireun dan Banda Aceh.
“Dari apa yang menjadi tantangan, kami turun langsung ke lapangan, mengecek langsung sendiri, dan kami memutuskan dengan tim bahwa apapun yang terjadi harus segera dilakukan. Paling lambat sabtu atau Jumat listrik sudah harus menyala untuk 600 ribu rumah tangga di Aceh, khususnya Banda Aceh, Bireun, dan beberapa Kabupaten lain seperti Takengon, dan ini juga yang menghubungkan dengan PLTG Arun yang kurang lebih sekitar 200MW”, beber Menteri Bahlil.
“Nah, kalau ini sudah tersambung, Insyaallah sebagian masalah kita untuk sektor listrik bisa teratasi”, sambungnya.
Lebih lanjut, Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa semenjak terjadinya bencana banjir dan longsor di Aceh, Kementerian ESDM bersama dengan PLN telah memetakan lokasi terdampak dan terjun langsung ke lapangan untuk segera melakukan penangan akses listrik.
“Kami melakukan pemetaan sejak kejadian, tim kami dari ESDM dan PLN sudah turun ke lapangan dan sekarang saya memastikan lagi, memang di Bireun ini salah satu Kabupaten terpadat penduduknya nomor 2 di Aceh, kurang lebih sekitar 400 ribu lebih dan ini masih terisolasi. Tadi saya sudah ketemu Bupatinya, dan sekarang kita mitigasi, yang paling penting adalah listrik nyala dulu untuk komunikasi,” jelas Menteri Bahlil.
Menteri Bahlil juga akan melakukan koordinasi lintas Kementerian, teruma Kementerian PU untuk membuka akses masuk di lokasi-lokasi yang saat ini masih banyak terisolir
teknis PU membuka akses jalan masuk, karena ini kalinya yang menghubungkan 14 jembatan itu semua terputus, yang tadinya kali nya cuma 90 meter sekarang ada kali yang melebar sampai dengan 400 atau 500 meter, jadi memang akses kesini sangat sulit sekali”, tegasnya.
Sumber: kabargolkar.com