Ke mana Jokowi akan berlabuh setelah disebut tidak lagi menjadi
kader PDIP menjadi berita panas beberapa hari terakhir. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, SE, M.Si., partainya siap menerima jika mantan orang nomor satu di Indonesia itu ingin bergabung. Sampai saat ini, ia tidak mendengar adanya resistensi di internal Golkar terhadap sosok Joko Widodo.
Pernyataan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, menimbulkan pertanyaan mengenai partai mana yang akan menjadi tempat kiprahnya. Tak lama setelah itu, beberapa petinggi partai menyatakan siap menerima jika Jokowi ingin bergabung.
Sejauh ini, sudah ada tiga partai politik yang secara terbuka menyatakan kesiapan mereka menampung ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming itu: Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Golkar ini partai yang terbuka. Kalau ada orang yang mau bergabung, kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Jangankan Pak Jokowi, sosok yang masih punya pengaruh di masyarakat dan punya kapasitas, mantan presiden dua periode, dan masih dicintai oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Orang biasa pun akan kami terima dengan tangan terbuka, apalagi Pak Jokowi,” kata Muhammad Sarmuji.
Menurut Sarmuji, sejarah telah mencatat bagaimana hubungan Partai Golkar dan Jokowi terjalin sejak periode pertama kepemimpinannya sebagai presiden. Secara ekstrem, ia melukiskan bahwa Partai Golkar di era kepemimpinan Jokowi bukan hanya mendukung setiap kebijakan yang digulirkan, tetapi sudah seperti partai presidennya.
Memang, kehadiran Jokowi diprediksi akan diikuti oleh para pendukung setianya. Basis dukungan ini sangat berbeda dengan basis tradisional Partai Golkar. Dari sisi inilah Golkar berpotensi mendapatkan keuntungan elektoral.
“Kalau Pak Jokowi bergabung ke Partai Golkar, maka akan ada irisan pendukung Pak Jokowi yang masuk ke Partai Golkar juga. Itu berbeda dari basis tradisional Partai Golkar selama ini. Jadi, kami akan mendapatkan perluasan basis politik,” ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut Sarmuji, Golkar dalam posisi menunggu. Mereka tidak berupaya mengajak atau mendekati Jokowi. Jika Jokowi jadi bergabung, mereka akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Sebaliknya, jika tidak, mereka pun tidak akan kecewa.
“Sampai saat ini, saya tidak mendengar ada penolakan. Ini kan baru ramai di media saja. Sebenarnya tanda-tanda Pak Jokowi akan masuk ke Partai Golkar belum ada juga. Kalau nanti Pak Jokowi jadi masuk, saya yakin tidak akan ada resistensi,” tegasnya kepada Edy Suherli, Bambang Eros, dan Irfa Meidianto dari VOI, yang menemuinya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta Barat, Sabtu, 7 Desember. Inilah petikan selengkapnya.
Bagaimana pandangan Partai Golkar terhadap keputusan PDIP memecat Jokowi? Apakah Ini mencerminkan perpecahan di tubuh PDIP?
Pak Jokowi adalah sosok yang merdeka, sebagaimana rakyat Indonesia lainnya. Ia bebas untuk memilih, berserikat, dan berkumpul karena hal itu dijamin oleh konstitusi kita
yakin, Pak Jokowi akan mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan langkah selanjutnya setelah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP.
Sejauh ini, ada tiga parpol yang menyatakan siap menampung Jokowi setelah tidak lagi di PDIP: Golkar, Gerindra, dan PAN. Apakah Anda melihat peluang Jokowi akan berlabuh ke salah satu partai tersebut?
Golkar sudah menjalin hubungan dengan Pak Jokowi dalam kurun waktu yang panjang. Sejak memerintah di periode pertama, Golkar adalah partai yang mendukung hampir semua kebijakan presiden, terutama di parlemen. Golkar menjadi partai terdepan dalam mengamankan kebijakan Presiden Jokowi ketika itu.
Seperti apa kesiapan Partai Golkar untuk menampung Jokowi?
Golkar adalah partai yang terbuka. Jika ada orang yang ingin bergabung, kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Jangankan Pak Jokowi—sosok yang masih memiliki pengaruh besar di masyarakat, kapasitas yang luar biasa, mantan presiden dua periode, dan masih dicintai oleh sebagian besar rakyat Indonesia—orang biasa pun akan kami terima dengan tangan terbuka, apalagi Pak Jokowi.
Jika Jokowi jadi bergabung dengan Partai Golkar, posisi apa yang tepat untuknya?
Untuk posisi, tentu akan kami diskusikan. Saat ini, posisi di kepengurusan Partai Golkar sudah tetap setelah diumumkan. Namun, kami akan memberikan penghormatan yang layak jika beliau jadi bergabung dengan Partai Golkar.
Apa dampaknya bagi Partai Golkar jika Jokowi bergabung?
Prediksi saya, jika Pak Jokowi bergabung ke Partai Golkar, maka akan ada irisan pendukung Pak Jokowi yang ikut bergabung. Basis pendukung ini berbeda dengan basis tradisional Partai Golkar selama ini, sehingga kami akan mendapatkan perluasan basis politik.
Apakah ada upaya pendekatan pada Jokowi agar ia bergabung dengan Partai Golkar?
Terus terang, upaya tersebut belum ada. Sebab tanpa upaya mendekati pun, hubungan kami dengan Pak Jokowi sudah cukup dekat. Tinggal apakah ada tanda-tanda kuat bahwa beliau ingin bergabung atau tidak. Tentu kami tidak akan terlalu menawarkan secara eksplisit kepada Pak Jokowi. Namun tanpa tawaran pun, jika beliau berkenan, kami dengan senang hati akan menyambutnya ke Partai Golkar.
Selain Partai Golkar, ada juga Gerindra dan PAN yang menyatakan siap menerima Jokowi. Menurut Anda, seberapa besar peluang Jokowi bergabung dengan Partai Golkar?
Semua partai memiliki peluang. Saat ini, bola ada di tangan Pak Jokowi, apakah beliau ingin bergabung dengan Partai Golkar, Gerindra, atau PAN. Hubungan personal Pak Ketum Golkar dengan Pak Jokowi sangat dekat, begitu juga hubungan emosional Partai Golkar dengan Pak Jokowi. Bahkan, dalam sebuah acara di Istana Bogor tujuh tahun lalu, sebelum Pak Airlangga memimpin Golkar, saya sempat berkelakar dengan Pak Jokowi. Saat itu saya bilang bahwa Golkar bukan hanya partai yang mendukung pemerintah, tetapi sudah seperti partainya presiden. Karena setiap kebijakan Presiden Jokowi diamankan oleh Partai Golkar.
Apa pesan yang ingin disampaikan kepada pendukung Partai Golkar terkait isu ini?
Saya tekankan kepada para pendukung Partai Golkar untuk tidak perlu khawatir, karena ini bukan untuk mengganti personel yang sudah ada selama ini. Justru ini adalah langkah untuk menambah kekuatan partai. Mereka yang ada di dalam partai juga tidak perlu merasa terancam, justru sebaliknya, ini memberikan harapan baru bagi bertambahnya basis politik Partai Golkar.
Jika Jokowi jadi bergabung dengan Partai Golkar, apakah ada pengaruhnya terhadap partai koalisi?
Saya pikir tidak akan ada kecemburuan. Menurut saya, Pak Jokowi akan mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan partai politik mana yang akan menjadi tempatnya berlabuh. Baik itu untuk kepentingan pribadinya maupun untuk
Sumber: kabargolkar.com