Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Kepolisian Republik Indonesia menangguhkan penahanan, terhadap mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial S.
Dia menilai, keputusan tersebut merupakan wujud nyata penghormatan terhadap prinsip demokrasi dan perlindungan hak asasi warga negara.
“Langkah itu saya yakini tidak lepas dari sepengetahuan Presiden Prabowo Subianto. Setidaknya ada sinyal kuat dari beliau,” kata Idrus dalam keterangan tertulis diterima, Senin (12/5/2025).
Idrus menjelaskan, keputusan tersebut menunjukkan adanya sinergi antara lembaga legislatif dan aparat penegak hukum. Ia pun mengapresiasi peran Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman yang menyatakan kesediaan memberi jaminan hukum jika diperlukan.
“Ini mencerminkan keseimbangan antara penegakan hukum dan perlindungan terhadap hak warga negara, khususnya generasi muda yang menjadi aset bangsa,” ujar Idrus.
Idrus menambahkan, keputusan tersebut sejalan dengan arahan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia yang melihat mahasiswi ITB berinisial S tersebut sebagai bagian dari generasi penerus bangsa.
“Penangguhan penahanan ini bukti otentik bahwa Presiden Prabowo konsisten pada nilai-nilai dasar demokrasi. Beliau bukan hanya berkata, tapi juga bertindak sesuai dengan semangat demokrasi—satunya kata dan perbuatan,” ucap Idrus.
Meski demikian, Idrus mengingatkan, demokrasi tidak boleh dimaknai sebagai kebebasan tanpa batas. Ia menegaskan pentingnya menjalankan demokrasi dalam bingkai hukum, etika, dan kesantunan.
“Kita harus tetap mengedepankan etika, hukum, dan kesantunan dalam menyampaikan pendapat. Itulah esensi demokrasi yang sejati,” dia menandasi.
Tersangka
Diberitakan sebeluknya, mahasiswi ITB berinisial S ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri berdasarkan laporan polisi Nomor LP/B/159/III/2025/SPKT Bareskrim Polri tertanggal 24 Maret 2025.
Diketahui, dia ditangkap pada 6 Mei 2025 atas dugaan pelanggaran UU ITE, kemudian mulai ditahan sejak 7 Mei 2025 sebab mengedit foto Jokowi dan Prabowo dengan tindakan tak biasa.
Sumber: liputan6.com